Pages

Ads 468x60px

Headlines News :

Kamis, 29 November 2012

LAPORAN PRAKTIKUM ZOOLOGI VERTEBRATA MENCIT (Mus muculus)

LAPORAN PRAKTIKUM
ZOOLOGI VERTEBRATA
MENCIT (Mus muculus)

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mandiri Laporan Praktikum
Mata Kuliah : Zoologi Vertebrata
Dosen : Yuyun Maryuningsih, S.Si, M.Pd.


IAIN







Oleh :

NAMA          : Eltra Cyta Ocktora
NIM              : 59461264
KELAS         : Biologi D/4
KELOMPOK: VI
ASISTTEN   : Abdul Majid
                        Nia Daniah



LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURDJATI
CIREBON
2011


MUS MUCULUS  (Mus musculus)

I.          TUJUAN
Untuk mengetahui terjadinya proses reproduksi pada Mus muculus jantan dan Mus muculus betina.

II.       LANDASAN TEORI
Sifat dasar organisme adalah memiliki kemampuan untuk membentuk  individu baru atau membentuk generasi baru untuk mempertahankan kelestarian jenis atau speciesnya. Kemampuan ini dinamakan sebagai kemampuan bereproduksi.
Tahap yang mengawali proses perkembangan hewan setelah gametogenesis adalah fertilisasi. Proses ini mempertemukan kedua macam gamet dan sekaligus memepertahankan jumlah kromosom anakan tetap diploid seperti induknya. Pada mamalia fertilisasi terjadi secara internal. Pertemuan kedua macam gamet terjadi di dalam saluran reproduksi betina. Dalam hubungan ini gamet jantan (spermatozoa) dipindahkan ke dalam saluran reproduksi betina melalui proses kawin (coitus) untuk dapat bertemu dengan gamet betina (sel telur).
Mus muculus merupakan salah satu mamlia yang fertilisasinya internal. Fertilisasi secara internal adalah fertilisasi yang berlangsung di dalam tubuh induknya. Biasanya hewan yang fertilisasinya berlangsung secara internal menghasilkan telur yang matang dalam jumlah yang terbatas dalam satu kali siklus reproduksi, dan biasanya hanya berkisar 1- 15 buah. Pada hewan yangng fertilisasinya berlangsung secara eksternal, jumlah telur matang yang dihasilkan dalam satu kali pemijahan berkisar antara ratusan hingga ratusan ribu buah. Kenyataan ini sangat berkaitan dengan berbagai resiko lingkungan yang dialami oleh ganet setelah dilepaskan dari tubuh induknya antara lain perubahan lingkungan fisik, kimia, dan berbagai faktor biologis lain, seperti kemungkinan untuk dimangsa oleh predator.

III.    ALAT DAN BAHAN
III.1. ALAT
1.                  Bak preparat
2.                  Gunting
3.                  Cutter
4.                  Pinset
5.                  Penggaris
6.                  Alat tulis
7.                  Cairan chloroform
8.                  Jarum pentul

III.2. BAHAN
Mus musculus
IV.    LANGKAH KERJA
1.      mengkondisikan Mus muculus jamtan dan betina dalan satu wadah atau kandang 3-7 hari sebelum praktikum dimulai.
2.      Menyiapkan Mus muculus betina untuk melakukan papsmear pada lubang reproduksinya.
3.      Dengan menggunakan cotton bud, melakukan papsmear pada lubang vagina Mus muculus, papsmear dilakukan dengan hati-hati dan searah agar diperoleh secret yang cukup untuk papsmear.
4.      Menyiapkan obyek glass bersih dan buatlah apusan pada obyek glass tersebut dari secret yang tadi diambil , mengeringkan sebentar dengan di angin-angin.
5.      Melakukan pewarnaan dengan metilen blue beberapa tetes. Lalu dikeringkan.
6.      Mengamati hasil pewarnaan dibawah mikroskop dengan perbesaran 10x, 40x sampai dengan 100x.
7.      Menggambar hasil pengamatan.


V.       HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
V.1. HASIL PENGAMATAN
Pengukuran
Mus musculus Jantan

Mus musculus
Betina

a.       Panjang keseluruhan
b.      Panjang ekor
c.       Berat badan
d.      Warna mata
e.       Panjang kaki depan
f.       Panjang kaki belakang
g.      Jumlah jari
h.      Panjang Telinga
i.        Gigi
14 cm
7 cm
15 gram
Merah
1,5 cm
2,5 cm

5 Buah
1 cm
4 cm
14 cm
16 cm
14,8 gram
Merah
2 cm
2,5 cm

5 Buah
1 cm
4 cm







Mus muculus     Mus muculus jantan                   Mus muculus betina






setelah dibedah   Testis pada jantan   Melakukan mukosa pada betina



V.2. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kami mengamati reproduksi pada Mus musculus jantan dan betina, berat badan induk Mus muculus betina adalah 14,8 gram dan Mus muculus betina adalah 15 gram. Dengam morfologi dibagian cepal atau kepala terdapat mata yang berwarna merah dan terdapat palpebra dan vivrisae, lalu terdapat eksternal nares, rima oris atau mulut dengan jumlah gigi didalamnnya ada 5, pada pena auricularia seperti transparent dan terlihat otot-otot syaraf pada daun telinganya. Selanjutnya dibagian abdomen ditutupi oleh rambut atau bulu halus. Dan pada susunan kaki dimulai dari femur, tibia,pes dan digit berjumlah 5 buah. Dan terdapat ekor.
Dengan klasifikasi Mus muculus sebagai berikut :
Kingdom     : Animalia
Phylum        : Chordata
Class           : Mammalia
Order          : Rodentia
Family         : Muridae
Subfamily   : Murinae
Genus          : Mus
Species        : Mus musculus
 Setelah mengamati morfologi kami melakukan Melakukan mukosa pada Mus muculus betina dengan memasukan cotton bud pada lubang repriduksi atau vagina Mus muculus betina dengan cara diputar searah dengan hati-hati lalu dikeluarkan kembali dengan tujuan untuk memperoleh secret yang cukup untuk papsmear, dan secret tersebut kami cacah pada cawan petri lalu kami menyiapkan gelas obyek  lalu kami membuat apusan dari secret lalu kami melakukan pewarnaan dengan metilen blue beberapa tetes dan dikeringkan selanjutnya kami amati dengan menggunakan mikroskopt etapi pada Mus muculus yang telah kami papsmear dan kami amati dengan menggunakan mikroskop  belum terdapat secret dikarnakan umur Mus muculus betina yang belum mencukupi untuk terjadinya proses pembuahan atau fertilisasi.
Selanjutnya kami melakukan pembedahan pada Mus muculus betina dan jantan untuk menamati sperma atau testis  pada Mus muculus jantan dan ovarium atau indung telur pada Mus muculus betina yang diamati dengan menggunakan mikroskop. Pada spesies yang kami lakukan pembedahan belum terjadi fertilisasi disebabkan oleh sperma pada Mus muculus jantan belum matang jadi tidak terjadi proses fertilisasi pada indukan betina. Apabila fertilisasinya berhasil pada Mus muculus betina akan terdapat korpus luteum kanan dan kiri. Masing-masing korpus masih dibungkus oleh selaput amnion. Dapat terlihat jelas bahwa semua fetus tepat berimplantasi pada uterus. Masing-masing korpus luteum dibungkus oleh sel selaput amnion dan tampak jelas. Pada embrio ditemukan adanya selaput amnion yang menyelimuti embrio tersebut. Selain itu juga ditemui placenta yang berfungsi sebagai saluran atau transport nutrisi dan oksigen dari induk.
Selaput amnion merupakan membran tipis yang berasal dari somatoplora berbentuk suatu kantung yang menyelubungi embrio dan bersifat umum, karenanya Mus muculus dalam kelompok amniota. Adanya amnion ini berfungsi sebagai pekindung embrio terhadap kekeringan, penawar goncangan pengaturan suhu intrauterus dan anti adhesi. Ditinjau dari placenta, maka termasuk dalam tipe diskoidal, yaitu pada daerah terbatas dan berbentuk cakram. Placenta merupakan organ yang sangat dibutuhkan bagi kelangsungan hidup embrio. Beberapa fungsi dari placenta yaitu respirasi, pengambilan oksigen dari induk melalui sawar placenta berlangsung dengan cara difusi dan CO2 berdifusi melalui sawar placenta dari fetus ke induk. Berfungsi untuk nutrisi yaitu pengambilan air, garam mineral, karbohidrat, protein dan vitamin dari induk ke fetus. Berfungsi sebagai proteksi terhadap virus dan bakteri. Berfungsi sebagai estrogen dan progesteron. Ketika Mus muculus telah melakukan fertilisasi maka sitoplasma sel telur yang di dalamnya terdapat pronukleus bergerak dengan akrosom di sebelah depan. Kemudian akan bergerak dengan akrosom terjadi perputaran 180o dan sentrosom menjadi sebelah delapan, sehingga terjadi perubahan benang-benang kromatin pada pronukleus jantan. Sentrosom dari sperma akan membelah menjadi dua, akromatik spindel terbentuk, setelah itu terbentuk dinding inti dari dua ari yang baru. tidak semua hasil implantasi akan menghasilkan fetus hidup tapi ada juga yang terabsorbsi disebabkan oleh beberapa faktor.

VI.    KESIMPULAN
Jadi berdasarkan data hasil pengamatan pada spesies Mus muculus  yang kami  dapatkan, dapat kami simpulkan bahwa sel telur yang matang dan dibuahi oleh sperma pada fase estrus yang terjadi pada mamalia non primate menyebakan terbentuk zigot yang akan mengalami berbagai tahapan proses pembelahan dan akan terimplantasi pada dinding endometrium. Selanjutnya disini akan mengalami pertumbuhan lanjutan yang akan membentuk fetus dan dilahirkan menjadi individu baru. Tapi indukan betina tidak semua hasil implantasi akan menghasilkan fetus hidup tapi ada juga yang terabsorbsi disebabkan oleh beberapa faktor seperti sperma yang belum mantang sehingga indukan betina tidak dapat terjadi proses pembuahan atau fertilisasi.









DAFTAR PUSTAKA

Syahrum, M.H, Kamaluddin dan Arjatmo Tjokronegoro. 1994. Reproduksi dan Embriologi: Dari Satu Sel Menjadi Organisme. Jakarta: FKUI.
Campbell, N. A,  J. B. Reece dan L. G. Mitchell. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid II. Jakarta: Erlangga.
Anonim. 2008. Pembuahan. http://id.wikipedia.org/wiki/Pembuahan. Diakses Tanggal 03 Mei 2011
Yatim, Wildam. 1994. Reproduksi dan Embriologi. Bandung: Tarsito.
Adnan. 2008.  Perkembangan Hewan.  Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM,
Fitriah Eka, S.Si. M.Pd. 2011. Panduan Praktikum Zoologi vertebrata. Cirebon : Pusat Laboratorium IAIN Syekh Nurdjati.






















0 komentar:

Posting Komentar